Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Muda Indonesia Raih Medali APCYS 2019 di Rusia

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Peneliti muda Indonesia raih medali APCYS 2019 di Rusia. Kredit: APCYS
Peneliti muda Indonesia raih medali APCYS 2019 di Rusia. Kredit: APCYS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti muda Indonesia yang terdiri dari siswa-siswi SMA dan SMP dari berbagai wilayah di Indonesia berhasil menyabet dua medali perak, enam medali perunggu, dan delapan penghargaan poster pada lomba penelitian internasional Asia Pacific Conference of Young Scientists (APCYS).

Tahun ini lomba itu berlangsung di Yakutks, Republic of Sakha, Rusia pada tanggal 14-20 Oktober 2019 diikuti oleh 12 negara.

“Medali perak dipersembahkan oleh Kenneth Samuel Djasmin (Cita Hati Christian Senior School - West Campus) di bidang Matematika dengan penelitian berjudul ‘Closing in on Pi : Comparative Analysis for determining Pi’, dan Carina Jane Winoto (SMP Kristen Cita Hati Surabaya) di bidang Life Science dengan penelitian berjudul ‘Cocoa Pod Husk: Waste to Taste’,” ujar Monika Raharti, Direktur Center for Young Scientists, dalam keterangannya Jumat, 18 Oktober 2019.

Tiga medali perunggu, di antaranya dipersembahkan oleh Raymond Sean Halim (Cita Hati Christian Senior School - West Campus, Surabaya) di bidang Matematika, dengan judul penelitian “Fibonacci in Music : Investigation of Fibonacci Sequence in Indonesia’s Traditional Music”; Dhonan Nabil Hibatullah (SMA Negeri 1 Kayuagung, Ogan Komering Ilir) di bidang Fisika, dengan judul penelitian “Slip-Stick Phenomenon”; Jonathan S Nilam (SMP Santa Laurensia, Tangerang) di bidang Fisika, dengan judul penelitian “Tuning Balinese Gamelan”.

Peraih medali perunggu lainnya adalah Muhammad Fadhlan Mahendra (SMP Laboratorium Percontohan UPI, Bandung) di bidang Komputer Sains, dengan judul penelitian “SNAPBOT : Self-Navigating Mapping Robot”; Nicole Nathania Budiman (Sekolah Pelita Harapan Sentul, Bogor) di bidang Environmental Science, dengan judul penelitian “FeCes : Enhancement of Fecal Sludge Conversion into Biogas”; dan Felicia Averine (SMAK 1 BPK Penabur Bandung) di bidang Environmental Science, dengan judul penelitian “Fi-shion : Biodegradable Weed-Based Packing Cushions”. Felicia juga mendapatkan penghargaan the best research work based on the result public voting.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tim Indonesia akan tiba kembali ke tanah air Minggu malam 20 Oktober 2019 pukul 21.15 WIB dengan penerbangan QR 954. “Sebuah pencapaian yang luar biasa bagi Indonesia, mengingat separuh dari juara di atas masih duduk di bangku SMP, dan lomba tidak membedakan siswa SMP atau SMA. Sebuah pertanda bahwa penelitian di bidang sains sudah merasuk ke jenjang SMP, dan bahkan sudah mulai menjadi bagian dari kurikulum di berbagai sekolah,” tambah Monika.

Tim Indonesia dibimbing oleh Pembina Tim Indonesia 2018 yang berasal dari Center for Young Scientists, Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Surya University, Universitas Katolik Parahyangan Bandung dan Bandung Fe Institute. “Terima kasih juga kepada pihak sekolah, guru pembimbing serta orang tua yang telah memberikan dukungan selama penelitian berlangsung hingga ke tahap lomba,” ujar Monika.

Tim peneliti muda Indonesia itu dibentuk dari seleksi berjenjang dari tingkat provinsi yang berlanjut ke tingkat nasional oleh Center for Young Scientists bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kota, universitas dan lembaga swadaya masyarakat sejak bulan Agustus hingga November 2018.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

6 jam lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.


Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

7 jam lalu

Peneliti muda yang merupakan mahasiswa doktoral Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (Unair), Muhammad Ikhlas Abdjan. Dok. Humas Unair
Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.


Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

11 jam lalu

Perekayasa Ahli Utama Pusat Riset Teknologi Roket, Rika Andiarti bersama teknologi roket hasil karya BRIN. Dok. Humas BRIN
Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.


Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

14 jam lalu

Bendera Rusia dan Korea Utara berkibar di Kosmodrom Vostochny, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/Artem Geodakyan/Pool via  REUTERS
Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara


Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

1 hari lalu

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Mikrobiologi Terapan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dede Heri Yuli Yanto. Dok. Humas BRIN
Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.


10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia. Foto: Canva
10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.


Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).


Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Kelompok lansia melakukan gerakan senam ringan pada peluncuran Gerakan Senam Sehat (GSS) Lansia di Jakarta, Senin (29/5). (ANTARA/Ahmad Faishal)
Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.


Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Pawai komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender)
Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.


Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Ilustrasi paspor. shutterstock.com
Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor